Selasa, 19 Oktober 2010

Tugas Ilmu Budaya Dasar

Ilmu budaya dasar sebagai salah satu mata kuliah dasar umum.
Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan,tentang berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Hal itu perlu,karena dirasakan kekurangan pada sistem pendidikan kita, baik pada tingkat menengah, maupun pada tingkat perguruan tinggi. Jadi diharapkan kegunaan mata kuliah ini, agar lulusan perguruan tinggi kita dari semua jurusan dapat memahami semua tentang masalah atau pengetahuan, yaitu agar para akademisi dapat lancar berkomunikasi mengenai Ilmu Budaya Dasar.

*Pengertian IBD
pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

*Tujuan belajar Ilmu Budaya Dasar
a. Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
b. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
c. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
d. menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

*Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
a. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
b. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian.

Manusia dan Kebudayaan

*Manusia
Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia memegang peranan penting untuk menciptakan dan melestarikan suatu budaya. Ada 2 pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia, diantaranya:
1. Manusia itu terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu :
A. Jasad: Badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya, dapat diraba, difoto, dan menempati ruang & waktu.
B. Hayat: mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
C. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
D. nafas : kesadaran tentang diri sendiri.
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur yaitu :
a. Id: Bagian kepribadian yang paling mendasar
b. Ego: Perkembangannya terjadi antara usia 1 dan 2 tahun, Disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan Id kedalam saluran social
c.Super Ego: Struktur kepribadian yang paling akhir muncul ± pada usia 5 tahun terbentuk dari lingkungan eksternal.

* hakikat manusia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
a. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
b. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
c. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
d. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
e. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
f. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
g. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
h. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

* Kepribadian Bangsa Timur
Sampai sekarang, ilmu psikologi di Negara-negara Barat itu terutama mengembangkan konsep-konsep-konsep dan teori –teori yang mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode-metode dan alat-alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail variasi isi jiwa individu itu . Sebaliknya, ilmu itu masih kurang mengembangkan konsep-konsep yang dapat menganalisis jaringan berkait antara jiwa individu dan lingkungan social budayanya.
Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan Barat dan kebudayaan Timur. Padahal konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika mereka berexpansi menjelajahi dunia.
Orang-orang yang sering mendiskusikan kontras antara kedua konsep tersebut secara populer, biasanya menyangka bahwa kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, piliran preologis, keramahtamahan, dan gotong royong. Sedangakan, kebudayaan Barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna (hubungan hanya berdasarkan prinsip guna), dan individualisme.

*Pengertian Kebudayaan
1. Dua orang antropolog terkemuka yaitu Melville J.Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa Cultural Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat didalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
2. Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor mendefinisikan kebudayaan sebagai kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
3 Selo Sumarjan dan soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
4. Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
5. Koentjaraningrat mengatakan, bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.

*Unsur-unsur Kebudayaan
C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan universal yaitu :
1. Sistem Religi ( system kepercayaan) : Produk manusia sebagai homo religious, maksudnya manusia tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang Maha Besar.
2. Sistem Organisasi kemasyarakatan : Produk manusia sebagai homo socius.
3. Sistem Pengetahuan : Produk manusia sebagai homo sapiens, maksudnya pengetahuan itu dapat diperoleh dari pemikiran sendiri dan didapat juga dari orang lain.
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi : produk manusia sebagai homo economicus, menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan : produk dari manusia sebagai homo faber.
6. Sistem Bahasa : produk manusia sebagai homo longuens.
7. Sistem Kesenian : hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Setelah manusia dapat mencukipi kebutuhan fisiknya maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya seperti perlunya pandangan mata yang indah, suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian.

*Wujud Kebudayaan
Menurut dimensi wujudnya, kebudayan mempunya tiga wujud yaitu:
1. Kompleks gagasan, konsep, dn pikiran manusia
Wujud ini sisebut system budaya,, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudaaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang berinterkasi, bersift konkrit, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini disebut system social system social ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia yang berinteraksi
3. Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.

*Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) system nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1. hakekat hidup manusia (MH)
2. Hakekat karya manusia
3. Hakekat waktu manusia (WM)
4. Hakekat alam manusia (MA)
5. Hakekat hubungan manusia (MN)
*Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudaan dimanapunn selau dalam keadaan berubah, sekalipun masayarakat dan kebudayaan primitive yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masayarakat lainnya. Tidak ada kebudayan yang statis, semua kebudayan mempunya dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudaaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya.
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal:
1. Sebab-sebab yang berasal dari dalam masayarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dankomposisi dan penduduk.
2. Sebab-sebab perubahan perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masayarakatnya yang hidupnya tebuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengam masyarakat dan kebudayaan lain. Cenderung untuk berubah lebih cepat.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya:
1. Terbatasnya masyarakat memiki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masayarakat tesebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini tejalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada. Maka penerimaan unsur baru itu mengalamin hambatan dan harus disensor dulu oleh barbagai i\ukuran yang bberrlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3. corak struktur social masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya system otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kbudayaan ang menjadi landasan bagi diterimanya unsure kebudayaan yang beru tersebut.
5. apabila unsure yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh wqarga masarakat yang bersangkutan.

*Kaitan Manusia dan Kebudayaan
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dengan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu :
1. Eksternalisasi : proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi : proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.
3. Internalisasi : proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia.
Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul, manusia/kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar